Latest News

Monday 16 September 2013

M.O.U









M.O.U
(Baca: Kejadian 17:1-27)










Pernakah Anda mendengar istilah M.O.U?  MOU adalah singkatan dari Memorandum of Understanding, yang berarti suatu dokumen perjanjian diantara kedua belah pihak atau lebih untuk bekerjasama dalam kesepakatan yang diatur dengan pola-pola tertentu.  Singkatnya, M.O.U adalah nota kesepakatan.

Perjanjian Abraham dengan Tuhan boleh dikatakan sebagai MOU purba.  Jikalau dalam konteks sekarang, traktat kesepakatan yang ditanda tangani Tuhan dan Abraham meliputi 3 point: Tuhan memberikan keturunan dari anak kandung Abraham dan menjadi bangsa yang besar; Tuhan membuka relasi kepada Abraham dan keturunannya menjadi umat Allah; Tuhan memberikan wilayah teritorial Kanaan kepada Abraham dan keturunannya.

MOU Tuhan diikuti dengan syarat bagi Abraham dan keturunannya.  Syarat ini adalah pola dan cara yang Tuhan tetapkan dalam rangka 3 point yang dijanjikan Tuhan.  Syarat yang diberikan Abraham dan keturunannya adalah SUNAT.  Sunat berarti dikeratnya kulit khatan laki-laki.  Sunat adalah respon dari iman dan bukan sunatnya yang penting melainkan iman percayanya.  Keterangan seperti dalam Kitab Roma 2:9; 4:10; Galatia 6:15 menunjukkan dengan jelas bahwa sunat adalah simbol percaya, menjadi manusia baru di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Hal apa yang menjadi relevansi kehidupan kita di saat ini dalam kaitan MOU Tuhan dengan Abraham?  Ada dua hal yang kita dapat petik dari hal ini: Pertama adalah sunat hati.  Janganlah kita diperbudak oleh keangkuhan hukum sunat.  Seseorang disunat ataupun tidak disunat (Galatia 6:12) tidak berdosa.  Sunat hati adalah masalah pertobatan dan iman percaya.  Abraham tidak dibenarkan karena sunat, tetapi karena iman percayanya.

Sunat hati adalah perkara menjalani hidup di dalam Tuhan bukan menjalani ritual keagamaan.  Sunat hati atau sunat lahiriah terjadi ketika kita percaya dan menerima penebusan Tuhan Yesus Kristus (Kolose 2:11-13).  Sudahkan Anda disunat secara spiritual?  Ini adalah syarat utama bila Anda ingin masuk dalam MOU Tuhan dengan Abraham.

Hal kedua yang menjadi relevansi MOU Tuhan dengan Abraham adalah mengikuti pola dan cara yang ditetapkan oleh Tuhan.  Bila kita mengharapkan janji-janji Tuhan tetapi dengan cara dan waktu sendiri maka kita akan kecewa.  Dapatkah Anda membayangkan: Abraham sekitar 70 tahunan masih belum punya anak padahal sudah dijanjikan ada anak puluhan tahun sebelumnya.  Umur 99 tahun masih Tuhan ingatkan tentang janji tersebut dan baru umur 100 tahun akan punya anak.  Pada saat itu Sara umur 90 tahun.  Secara logika manusia ini mustahil.  Waktu Tuhan bukan waktu manusia.  

  Iman adalah tetap mempercayai Tuhan meskipun rasanya tidak ingin percaya ketika melihat peluang yang ada.  Pada saat pergumulan seperti inilah yang tertinggal dalam diri orang percaya adalah iman yang mempercayai dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.  Inilah saat di mana seseorang percaya masuk dalam perjalanan spiritual bersama dengan Tuhan-Nya.  Maukah Anda tetap berjalan bersama dengan Allah meskipun tampaknya peluang di depan kecil adanya?  Ini adalah syarat kedua bila Anda ingin merasakan MOU Tuhan.  Mohon kiranya Tuhan memimpin hidup kita.  Amin.

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp

Sunday 8 September 2013

LAHAI ROI: SUMUR PERJUMPAAN DENGAN TUHAN












LAHAI ROI:
SUMUR PERJUMPAAN 
DENGAN TUHAN

Kejadian 16:1-16




                                                                                                                                                                                      
'Pernakah Anda mendengar istilah 'Lahai Roi (??? ??? ??)'?  Ini adalah nama tempat di mana Hagar bertemu dan dituntun oleh Tuhan.  Sumur Lahai Roi terletak tidak jauh dari Kadesh-Bered.  Sumur ini pernah menjadi saksi bagaimana Hagar yang tadinya diusir Sarai, dijumpai Tuhan agar kembali kepada tuannya.

Bila kita menelisik lebih dalam tentang kehidupan Hagar, tampak bahwa kehidupannya adalah berat dan sukar.  Hagar menjadi istri ke dua Abram.  Hagar ditindas oleh nyonya Sarai terlepas dari alasan keangkuhannya.  Hagar pada akhirnya dibuang ke padang gurun (Kejadian 21:14).  Hagar sejak dari semula adalah seorang budak Mesir, seorang yang hidup matinya pun tidak mendapat kesempatan membela haknya.

Meskipun hidup Hagar dipenuhi dengan kesulitan dan masalah berat (lihat saja anak Ismail yang jadi seperti keledai liar dan dalam keluarga saling bertengkar, bdk.Kejadian 16:12), namun anugerah Tuhan datang dan menyapanya.  Tuhan mengasihi Hagar meskipun peran Hagar dalam sejarah keselamatan bukan di depan alias peran figuran.  Tuhan tetap mengasihi dan berbelas kasihan atas penderitaan Hagar, baik itu di Mata air dekat Syur (ayat 7) maupun di Bersyeba (Kejadian 21:17-20).

Pelajaran hidup apa yang kita dapat dari LAHAI ROI?  Sumur Lahai Roi melambangkan bahwa hidup ini tidak mudah, tetapi bukan tanpa arti.  Hidup yang berhasil adalah ketika kita mengarahkan diri kepada Tuhan.  Hidup yang berhasil bukan tentang kita, keputusan dan keinginan kita, tetapi tentang menjalani peran kita di dalam tujuan Allah.

Sumur Lahai Roi melambangkan keperdulian Tuhan bahkan kepada orang yang kita sebut kaum kedar, orang yang tidak segaris dengan sejarah agama kita.  Mereka dan kita adalah sama-sama dikasihi Tuhan dan diperdulikan Tuhan dalam kapasitas dan peran masing-masing dalam teater dunia ini.  Kita dipanggil bukan untuk menghindari apalagi memusuhi, tetapi kita dipanggil untuk bersama-sama mewujudkan pekerjaan baik.  Kita dipanggil menjadi garam dan terang bagi sekitar mereka (Matius 5:13-16).

Sumur Lahai Roi melambangkan suatu waktu (moment) di mana setiap orang yang lelah, lesuh, letih dan berbeban berat dapat datang kepada Yesus Kristus, Isa Almasih (Matius 11:28-30).  Saat ini di mana persisnya sumur itu masih susah ditemukan dan banyak perdebatan seputar letak geografisnya.  Kalaupun sumur itu ditemukan mungkin sudah tidak ada air di dalamnya.  Sumur Lahai Roi adalah lambang perjumpaan Tuhan dengan manusia.  Pertanyaannya adalah apakah kita mau mencari dengan sungguh dan menjumpai-Nya?

Sumur Lahai Roi melambangkan pekerjaan Tuhan tidak pernah dibatasi oleh ras, suku, budaya, latar belakang, usia, ataupun status keadaan seseorang.  Pekerjaan Tuhan tidak dibatasi hanya oleh tokoh utama orang-orang yang dipakai Tuhan secara hebat dan sensasional, tetapi pekerjaan Tuhan berlaku pada orang-orang yang sederhana, biasa, dan bisa jadi oleh kebanyakan orang dipandang remeh.  Tuhan mau menuntun hidup setiap orang dari mana saja, apa saja, kapan saja, latar belakang bagaimanapun juga.  Apabila kita mau dituntun, mendapat kelegaan, dan menjalani  hidup yang tidak sia-sia, datanglah ke sumur Lahai Roi.  Di sana Anda akan menemui perjumpaan dengan Tuhan.  Seperti ada tertulis, 'Akulah Jalan, Kebenaran, Hidup' (Yohanes 14:6).  Maukah Anda?  Ambil-lah waktu berdoa kepada-Nya.  Amin.



Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp

Sunday 1 September 2013

ARTI MIMPI










ARTI MIMPI
(Baca: Kejadian 15:7-21)




Apakah Anda pernah bermimpi? Tahukah Anda apa maksud dari mimpi Anda?  Salah seorang pakar psikologi pernah berkata, bahwa setiap orang mengalami mimpi tetapi tidak setiap orang selalu mengingat mimpinya.  Ada orang yang bermimpi menyenangkan dan ada orang yang bermimpi seram.  Menurut ilmu kajian psikologi, mimpi adalah bagian dari perjalanan jiwa kita, baik yang sedang dialami ataupun yang menjadi implikasi dari keadaan mental seseorang entah takut, kuatir, cemas, dst.
Kebanyakan orang menganggap mimpi adalah hal biasa dan tidak bermakna, tetapi sesungguhnya mimpi menyatakan keadaan jiwa seseorang di dalam perjalanan hidupnya.  Kebanyakan mimpi sukar dipahami maknanya.  Mimpi memang menjadi misteri manusia hingga saat ini.
Saya pernah mendengar dan membaca beberapa kejadian tentang seorang yang terbangun malam hari dan bermimpi tentang seseorang yang (dikenal maupun tidak dikenal) sedang mengalami kesulitan.  Orang ini terdorong untuk mendoakan orang yang berada dalam masalah berat tersebut.  Pada akhirnya, benar apa yang terjadi!  Orang tersebut (baik yang dikenal atau tidak dikenal) ternyata ada dalam masalah besar dan doa yang dipanjatkan tidak pernah sia-sia.
Bilang saja Alex yang dipenjara dan dianiaya karena memberitakan kabar sukacita, ia hampir tidak tahan dan meninggalkan iman percayanya.  Saat yang bersamaan di benua lain, Roh Kudus menggerakkan seorang anak Tuhan untuk berdoa bagi nama Alex yang dia tidak kenal.  Apa yang terjadi di kemudian hari?  Barulah diketahui setelah sekian waktu lamanya bahwa pada saat yang bersamaan, Alex seperti mendapat kelegaan, beban yang ditopang dan dikuatkan.

Mimpi di tangan Tuhan bisa jadi sebuah maksud yang dinyatakan untuk dikerjakan oleh orang percaya dalam kebenaran.  Alkitab mencatat sejumlah bagian tentang mimpi.  Mimpi tentang berkas gandum Yusuf yang disembah saudara-saudaranya ternyata adalah rencana Tuhan menyelamatkan keluarga besar Yakub.  Pada jaman Yusuf banyak kali Tuhan memakai mimpi untuk menunjukkan rencana dan kehendak Tuhan.  Mimpi Nebukadnezar yang aneh menunjukkan rencana Tuhan atas raja yang angkuh agar bertobat dalam masa Daniel.  Bahkan Yoel 2:28 menyatakan dengan jelas bahwa ketika Tuhan bekerja, maka anak-anak manusia akan mendapat mimpi dan penglihatan.
Di tangan Tuhan mimpi adalah sangat bermakna dan mempunyai tujuan yang benar.  Ada banyak orang mengaku, bahkan mengklaim bahwa mimpinya dari Tuhan tetapi tujuan dan caranya tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab.  Banyak orang mengaku tour jalan-jalan ke surga dan neraka, padahal Alkitab dengan jelas perihal surga adalah rahasia tertutup manusia.  Ada orang bermimpi dan mengklaim bahwa si A adalah jodohnya, padahal ini tidak lebih dari hasratnya saja.
Ada pula yang bermimpi tentang nomor-nomor togel dan setelah dibeli togel tersebut, keluar dan menang nomor mimpi tadi.  Mimpi-mimpi semacam ini adalah tidak benar dan tafsirannya bertujuan untuk berjudi.
Mengenal mimpi di tangan Tuhan harus diklarifikasi oleh kebenaran Alkitab sendiri.  Kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan bahwa mimpi kita itu pasti dari Tuhan tanpa memilah antara dinamika jiwa kita dengan pernyataan kehendak Tuhan.  Adalah keliru apabila kita men-sejajarkan mimpi apalagi menomor satukan mimpi lebih dari pada Alkitab.
Abram bermimpi akan terjadi masa yang gelap di Israel sekitar 400 tahun.  Hal ini benar karena masa sukar dan sulit bangsa Israel yang dijajah oleh Mesir adalah sekitar 400 tahun.  Mimpi Abram bukan dinamika jiwanya sebab Abram merindukan anak.  Tuhan memberikan mimpi kepada Abram untuk meneguhkan apa yang menjadi panggilan Abram sejak semula.  

Hari ini, ketika Anda bermimpi dan Anda gelisah apa yang menjadi maksud mimpi itu, bertanyalah pada Tuhan dalam doa.  Ambil waktu yang cukup untuk berdoa dan membaca Alkitab.  Mintalah hikmat Tuhan dan tuntunan Roh Kudus untuk mengerti kehendak-Nya.  Jangan buru-buru menyimpulkan pasti ini dan itu, tetapi ujilah di dalam standar kebenaran Alkitab.  Ingatlah iblis bisa meyamar sebagai malaikat terang dan mengecoh kita dengan cara kita menafsir mimpi.
Bisa jadi memang Tuhan mau Anda berbuat sesuatu yang benar, baik, dan jadi berkat buat orang lain.  Kerjakanlah itu di dalam doa dan sukacita.  Jika mimpi itu menuntun Anda untuk melakukan tindakan yang tidak bijaksana, konyol dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan, tolaklah.  Jadi, mari kita berdoa.  Amin.